Recents in Beach

OPINI: HISTIOGRAFI BUDAYA INDONESIA DIKANCAH DUNIA

Sebelum membahas tentang persoalan judul diatas, izinkan penulis untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Rika Wd Nasution, saya lahir di Kota Kisaran Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Pada tanggal 18 Agustus 1999. Saya merupakan seorang kader HmI-Wati Komisariat Justicia UNA Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kisaran-Asahan, saat ini saya sedang mengikuti ADVANCE TRAINING (LK-III) di BADKO HMI JABODETABEKA-BANTEN.
Advance Training sudah berjalan selama 4 hari, dan hari ini forum LK-III kedatangan pemateri yang bernama bang Muhammad Zulham, S.sos., M.han. Beliau membawakan materi dengan tema diatas, saya diberi tugas oleh Master Of Training (MOT) untuk membuat Opini dari setiap materi.

Perkembangan historiografi di Indonesia tidak lepas dari latar belakang sejarah bangsa Indonesia. Dalam perkembangan penulisan sejarah di Indonesia, beberapa pola atau corak historiografi yang menonjol yaitu, historiografi tradisional, historiografi kolonial dan yang terakhir adalah historiografi nasional atau historiografi modern.
Menurut bang Muhammad Zulham, S.sos., M.han, bahwa Indonesia menunjukan kekayaan budaya
berdasarkan keanekaragaman suku-suku bangsa, masyarakat, dan komunitas. Dalam historiografi
tradisional termuat sejarah yang telah mengalami degradasi secara perlahan ke arah legenda dan
alam mitos. Mitos diciptakan manusia berkat jarak antara peristiwa dengan kekinian, ketika mitos
sedang dalam proses menjadi, sudah terpaut waktu yang lama sehingga cenderung ke generalisasi
daripada partikulasi.

Menurut penulis terkait hal tersebut Salah satu bentuk kesadaran masyarakat Indonesia terhadap masa lalunya adalah melakukan rekaman tertulis. Rekaman tertulis yang dimaksud adalah salah satu bentuk kesadaran masyarakat Indonesia pada masa lalu dalam merekam apa yang terjadi di masa lalu yang dianggap sebagai peristiwa penting yaitu dengan cara menulisnya dalam bentuk yang biasa disebut dengan naskah atau yang disebut dengan historiografi tradisional. H.A.J. Kloosters dalam bukunya yang berjudul Indonesiers Schrijven Hun Geschiedenis: De
Ontwikkeling van de Indonesische Geschiedbeofening in Theorie en Praktijk 1900-1980 (Orang Indonesia Menulis Sejarahnya Sendiri: Perkembangan Studi Sejarah Indonesia Dalam Teori dan Praktik) menyatakan bahwa buku babon yang meliputi enam jilid tersebut cenderung melakukan pendekatan nasionalistis. Pendekatan tersebut menyatakan bahwa bangsa Indonesia di dalam kisah masa lampaunya ditulis sebagai bangsa yang heroik dan memiliki kebesaran atau kejayaan pada masa Sriwijaya dan Majapahit atau sebelum dijajah oleh Belanda. Contoh dari budaya Indonesia sendiri yang sampai dikancah nasional yaitu: Batik, Kesenian Reog Ponorogo, Alat musik angklung, sampai dengan makanan, dan tentunya masi banyak lagi.

Posting Komentar

0 Komentar