Recents in Beach

Opinion: Integritas Keilmuan Sains dan Teknologi dalam Sudut Pandang Islam.

Sebelum membahas tentang persoalan judul diatas, izinkan penulis untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Rika Wd Nasution, saya lahir di Kota Kisaran Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara Pada tanggal 18 Agustus 1999. Saya merupakan seorang kader HmI-Wati Komisariat Justicia UNA Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Kisaran-Asahan, saat ini saya sedang mengikuti ADVANCE TRAINING (LK-III) di BADKO HMI JABODETABEKA-BANTEN.
Advance Training sudah berjalan selama 3 hari, dan hari ini forum LK-III kedatangan pemateri yang bernama Kakanda Melky Muhamad. Beliau membawakan materi dengan tema diatas, saya diberi tugas oleh Master Of Training (MOT) untuk membuat Opini dari setiap materi.

Menurut penjabaran materi kakanda Melky Muhamad, penulis menangkap bahwa memahami tanda-tanda kekuasaan Pencipta hanya mungkin dilakukan oleh orang-orang yang terdidik dan bijak yang berusaha menggali rahasia-rahasia alam serta memiliki ilmu (keahlian) dalam bidang tertentu. Ilmu-ilmu kealaman seperti matematika, fisika, kimia, astronomi, biologi, geologi dan lainnya merupakan perangkat yang dapat digunakan untuk memahami fenomena alam semesta secara tepat. Dengan bantuan ilmu-ilmu serta didorong oleh semangat dan sikap rasional, maka sunnatullah dalam wujud keteraturan tatanan (order) di alam ini tersingkap. Contoh yang diambil adalah adanya Piramida mesir dan Candi di Indonesia, menurut masyarakat awam Piramida dan candi terbentuk atas dasar unsur-unsur cerita sejarah, keyakinan, maupun mistis. Sedangkan menurut para ilmuan mengatakan bahwa, Piramida dan candi terbentuk atas dasar unsur-unsur Algoritma, sains, fisika dan teori lainnya.

Menurut penulis, sebagai agama yang lengkap, Islam tidak memisahkan diri dari persoalan-persoalan yang berperan penting dalam meningkatkan kesejahteraan umatnya termasuk aspek sains dan teknologi. Hal ini dapat dilihat dari Al-Qur'an yang memberikan informasi mengenai fenomena alam dalam porsi yang cukup banyak, sekitar 750 ayat. Bahkan, pesan (wahyu) paling awal yang diterima Nabi Muhammad mengandung indikasi pentingnya proses investigasi (penyelidikan). Informasi al-Qur'an tentang fenomena alam ini, dimaksudkan untuk menarik perhatian manusia kepada Pencipta alam Yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana dengan mempertanyakan dan merenungkan wujud-wujud alam serta mendorong manusia agar berjuang mendekat kepada-Nya. Dalam visi al-Qur'an, fenomena alam adalah tanda-tanda
kekuasaan Allah. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap alam itu akan membawa manusia lebih dekat kepada Tuhannya.


Posting Komentar

0 Komentar