POJOKBANUA, MARABAHAN – Anies Baswedan mengunjungi Desa Danda Jaya, Kecamatan Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan, pada Minggu (30/11/2025).
Kehadiran Anies di Danda Jaya difasilitasi oleh organisasi masyarakat (Ormas) Gerakan Rakyat. Dalam agenda tersebut, digelar peluncuran program pupuk gratis untuk para petani setempat yang dipusatkan di Jalan Sukarno, RT 12, Desa Danda Jaya.
Pupuk organik yang dibagikan kepada para petani merupakan hasil produksi warga desa sendiri, Musodikun, yang merupakan Ketua Gabungan Kelompok Ternak (Gapoknak) Wijaya Kusuma.
Setibanya di lokasi, Anies disambut meriah oleh anggota Gerakan Rakyat dan warga desa. Banyak warga mengaku antusias karena dapat melihat langsung dan bertatap muka dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
Dalam kesempatan itu, Anies menggelar dialog bersama para anggota kelompok tani dan kelompok ternak. Satu per satu perwakilan petani menyampaikan keluhan, tantangan, dan harapan mereka terkait sektor pertanian, khususnya soal ketersediaan pupuk.
“Ketersediaan pupuk sangat kurang. Ketika petani mau membeli pupuk, pupuknya tidak ada. Padahal jadwal pemupukan sudah tiba. Akhirnya pemupukan terlambat, dan produksi jadi menurun,” keluh Katimin, salah satu anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat.
Anggota Gapoktan lainnya menambahkan bahwa masalah utama bukan semata-mata kekurangan pupuk, tetapi juga keterlambatan distribusi.
“Masalah sebenarnya bukan kurang, tapi lebih tepatnya keterlambatan pengiriman pupuk ke petani,” ujarnya.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, Anies menyatakan bahwa persoalan pupuk, baik dari sisi ketersediaan maupun distribusi, merupakan masalah yang banyak dialami petani di berbagai daerah Indonesia.
“Solusinya apa? Pemerintah terkait harus bertanya langsung ke petani. Jangan tanya ke pabrik, jangan tanya ke distributor dulu. Harus tanya ke petani: kebutuhannya apa? Setelah itu, penyediaannya harus disesuaikan dengan kebutuhan petani,” tegas Anies.
Ia juga menyoroti pentingnya dukungan anggaran.
“Bagaimanapun juga, pupuk itu membutuhkan biaya. Jadi persoalan ketersediaan dana juga harus diperhatikan,” jelasnya.
Menurut Anies, masalah seperti ini sebenarnya bisa diselesaikan jika ada kemauan kuat dari pihak terkait.
“Ini masalah yang bisa dikerjakan dan diselesaikan. Persoalannya, mau atau tidak dikerjakan. Insyaallah nanti kita buat perubahan sama-sama,” lanjutnya.
Selesai acara, Musodikun menjelaskan kepada wartawan bahwa wilayah Danda Jaya merupakan sentra pertanian pangan. Namun, para petani di wilayah tersebut menghadapi beragam kendala, baik dari sisi perubahan iklim, kualitas dan kapasitas sumber daya manusia, maupun regulasi terkait akses pupuk.
“Harapan kami, petani bisa mendapatkan bantuan yang bisa meringankan beban untuk memperoleh pupuk kimia. Ke depan, ini akan menjadi komitmen bersama. Insyaallah, kami bersama Gerakan Rakyat akan berupaya membantu petani dalam bentuk bantuan pupuk,” ujar Musodikun yang juga merupakan anggota DPD Gerakan Rakyat Batola.
Usai berdialog dengan para petani di Danda Jaya, Anies melanjutkan agenda kunjungannya ke Universitas Muhammadiyah Banjarmasin (UMB) di Kecamatan Alalak. Di kampus tersebut, ia hadir sebagai pemateri kuliah tamu.
Selain itu, Anies juga menyaksikan pelantikan pengurus DPW dan DPD Gerakan Rakyat di kawasan Kayu Tangi, Banjarmasin. Dalam rangkaian kunjungan itu, Anies didampingi oleh Ketua Umum Gerakan Rakyat, Sahrin Hamid.

Posting Komentar